Senin, 12 Maret 2012

mistakes vs forgiveness..

Memaafkan bukan berarti menghapus masa lalu yang terasa pahit. Sebuah kenangan yang sehat bukanlah kenangan yang dihapus. tetapi, memaafkan apa yang tidak bisa kita lupakan mampu menciptakan sebuah jalan baru untuk mengingat. Kita mengubah kenangan masa lalu menjadi sebuah harapan di masa depan.....



Manusia,, adalah mahluk yang tercipta dengan banyak kelebihan.. Ia dikaruniakan akal oleh Rabb nya agar mampu membedakan benar dan salah. Namun dibalik serangkaian kelebihan tersebut terselip beberapa kekurangan, kita tahu bahwa tidak ada manusia yang sempurna ,,
Salah satu nya dengan adanya khilaf yang terkadang menjadi batu sandungan dalam melangkah..
Tapi tahukah kawan?? Bahwa tersandung merupakan peringatan untuk kita agar bisa lebih hati-hati lagi dalam melangkah, dalam memilah dan memilih jalan..

Sebuah Khilaf .. terkadang menorehkan sebuah luka di hati mereka yang ada di sekitar kita. Tapi Dia Yang Maha Sempurna juga menciptakan obat untuk luka yang satu ini, yaitu maaf dan memaafkan. Saya kembali teringat nyanyian favorit saya dimasa dulu yang kurang lebih liriknya berbunyi "setiap manusia di dunia pasti punya kesalahan,  tapi hanya yang pemberani yang mau mengakui.. setiap manusia di dunia pasti punya kesalahan, hanya yang berjiwa satria yang mau memaafkan..."
Waahhhh eyke bgt tuh (hihihihi... :D )
Alhamdilillah.. segala puji Allah yang telah menerangkan hati saya untuk mencoba bersikap sebagai pemberani ketika mengakui kesalahan di sepenggal episode kehidupan yang saya lewati beberapa waktu lalu (curcol cuuuyyyy... hihi)

Dengan meminta maaf semua beban terasa terangkat. Tak ada lagi hati yang cemas. Tak ada lagi pikiran yang waswas. Ibaratnya, meminta maaf merupakan usaha kita untuk mengetuk pintu hati seseorang yang berisikan kekesalan atau kebencian. Sedangkan memaafkan adalah kunci yang dapat membuka pintu kekesalan dan borgol kebencian. Ia merupakan kekuatan yang bisa memutuskan rantai belenggu kepahitan dan mementingkan diri sendiri. Ketika rasa bersalah membelenggu kita, maka bicarakanlah dan biarkan ia pergi. Masa lalu telah berakhir. Inilah saat untuk bertanya apakah yang kita lakukan itu benar, bukan apakah yang kita lakukan itu salah.  
Setelah memandang masa lalu, setelah meminta maaf, dan setelah melakukan perubahan, mari kita tutup rapat-rapat masa lalu.. bukan untuk melupakannya tetapi agar ia tidak membelenggu kita.
Kemampuan untuk memaafkan dan mencintai merupakan senjata Tuhan yang telah diberikan kepada kita agar bisa hidup sepenuhnya, dengan penuh keberanian, dan penuh arti di dunia yang fana ini.
Namun satu yang abadi setelah maaf dan memaafkan terjadi.. yaitu silaturahim yang insyaallah tetap tercatat oleh utusan NYA di sisi kanan kita.. Amiin..